Polisi Bekuk Pelaku Jambret Yang Berusia 16 Tahun

<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuXzpu6fXsb5lr6WVhtfWEDKCfYOr-Zjgmabnv2c4duT_HfUvo3GIz5-I7oH8PQuczCG3r0XlziYtw_nFB37bpV3TX3ptrFO864QHPuvLw1u-3z4LgqQhGIUCM67LjJjjl43fqyzIeYVxK/s1600/vbvb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuXzpu6fXsb5lr6WVhtfWEDKCfYOr-Zjgmabnv2c4duT_HfUvo3GIz5-I7oH8PQuczCG3r0XlziYtw_nFB37bpV3TX3ptrFO864QHPuvLw1u-3z4LgqQhGIUCM67LjJjjl43fqyzIeYVxK/s640/vbvb.jpg" width="640" /></a></div> <br /> <i><strong>BLITAR</strong></i> - Polres Kota Blitar meringkus KH penjambret berusia 16 tahun asal Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. <br /><br />Bersama KH petugas membekuk Agus Wibisono (30) dan Arik Kristiawan (26). Keduanya warga  Desa Sumberingin, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.  <br /><br />Ketiga orang ini merupakan komplotan penjambret spesialis ibu-ibu di jalanan. "Mereka juga tidak segan melukai korbanya," ujar Kapolres Kota Blitar AKBP Yossy Runtukahu kepada wartawan. <br /><br />Setiap beraksi pelaku selalu boncengan bertiga. Mereka selalu mengintai dan  mendekati ibu-ibu yang mengendarai motor sendirian. Dari catatan polisi pelaku diketahui pernah beraksi di Desa Kawedusan, Kecamatan Ponggok.<br /><br />Kemudian juga beraksi di Desa Jatimalang, Kecamatan Kepanjenkidul, Desa Kalipusung, Kecamatan Sanankulon dan Desa Penanatan, Kecamatan Nglegok. <br /><br />Mereka siap melukai setiap korbanya yang melawan."Kita telah mengamankan barang bukti dari tangan pelaku," terang yossy. <br /><br />Polisi mengamankan tiga unit motor, yakni Yamaha Vixion, Honda Beat dan Satria FU. Kemudian juga menyita tas, HP, dompet warna hitam dan perhiasan kalung emas. <br /><br />Dari keterangan ketiganya diketahui bahwa pelaku Agus dan Arik sehari harinya bekerja sebagai kuli bangunan. Sedangkan KH pengangguran. <br /><br />Para pelaku menghamburkan hasil kejahatanya untuk pesta minuman keras di tempat hiburan malam.<br /><br />Dalam kasus ini ketiganya terancam terjerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara.<br /> <br /> "Kita masih mengembangkan penyidikan. Sebab tidak tertutup kemungkinan komplotan ini terhubung dengan jaringan lain," pungkasnya</p>

BLITAR - Polres Kota Blitar meringkus KH penjambret berusia 16 tahun asal Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Bersama ...

Menolak Tukar Tanah, Nenek Dicelurit hingga Sekarat

<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBmolphR3uceTwB2dtjbSU5wZSJK8gtKbyMUhbbXOuy8hpNYUh1vOZXxD8SbvPdidB-8NzicdcEvAE1AZIEI4_9dJ5Q030Thbd87UCVkADo4SVvcFG4JfqAQ4Y1yH_HzQt4GJP978F97IQ/s1600/suka.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBmolphR3uceTwB2dtjbSU5wZSJK8gtKbyMUhbbXOuy8hpNYUh1vOZXxD8SbvPdidB-8NzicdcEvAE1AZIEI4_9dJ5Q030Thbd87UCVkADo4SVvcFG4JfqAQ4Y1yH_HzQt4GJP978F97IQ/s640/suka.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> Poini (75) warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar sekarat setelah celurit Tomani (61) tetangga yang juga kerabatnya mencabiknya bertubi tubi. (Ilustrasi)</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-size: small;">BLITAR - Poini (75) warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar sekarat setelah celurit Tomani (61) tetangga yang juga kerabatnya mencabiknya bertubi tubi. Tomani naik pitam tak terkendali setelah nenek Poini kukuh tidak bersedia menukar tanah miliknya.<br /><br />“Pelaku langsung kita amankan,“ ujar Kasubag Humas Polres Kota Blitar AKP Muhammad Lessy kepada wartawan. <br /><br />Persoalan tanah ini sudah berlangsung cukup lama. Tomani yang memiliki tanah yang terletak lebih dalam berharap Poini bersedia membarternya dengan tanah di pinggir jalan.  <br /><br />Tomani sudah mengungkapkan keinginanya sejak 20 tahun lalu. Yakni sejak terjadi transaksi jual beli dimana Tomani mendapatkan tanah yang tidak diharapkanya. <br /><br />Setiap menyampaikan keinginan, Tomani selalu menyelipi ancaman akan menghabisi Poini jika yang bersangkutan tidak bersedia.<br /><br />Kenyataanya setiap ditanya Poini selalu menjawab tegas menolak.</span></div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> <span style="font-size: small;"> “Oleh keluarga korban ancaman itu dikira hanya basa basi orang jengkel saja. Karenanya diabaikan begitu saja, “terang Lessy.  Peristiwa terjadi pada pagi hari saat korban tengah menyapu halaman rumahnya.<br /><br />Pelaku dengan mengendarai sepeda datang menghampiri. Tanpa basa basi, dia langsung membacokkan celuritnya berulang ulang hingga Poini roboh bersimbah darah. Teriakan keluarga dan warga yang datang membuat pelaku tak berkutik.<br /><br />Korban dalam kondisi kritis belum sadarkan diri. Dia mengalami luka bacok di sekujur tubuh. Bahkan dua jarinya terpaksa diamputasi. “Saat ini yang bersangkutan (pelaku) masih kita periksa,,</span> </div> </p>

Poini (75) warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar sekarat setelah celurit Tomani (61) tetangga yang juga kerabatnya men...

Gara-gara Bekas Panu di Wajah, Pemuda Ini Masuk Penjara

<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsErnZSFQzrgS_UFyVa0z9vVTAWo2g_Rt2qpeV98ojlHWJRJEz6caMna1Jrlk8JPyc_EhSTCnxes7qb0OqpztlWTBC6JcNVYtDpadh4X_yNVHR8AX5x-2BMwwOkb_ua4zKo3gDXoCf16-p/s1600/gara-gara-bekas-panu-di-wajah-pemuda-ini-masuk-penjara-0Ah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsErnZSFQzrgS_UFyVa0z9vVTAWo2g_Rt2qpeV98ojlHWJRJEz6caMna1Jrlk8JPyc_EhSTCnxes7qb0OqpztlWTBC6JcNVYtDpadh4X_yNVHR8AX5x-2BMwwOkb_ua4zKo3gDXoCf16-p/s640/gara-gara-bekas-panu-di-wajah-pemuda-ini-masuk-penjara-0Ah.jpg" width="640" /></a></div> <br /> <strong>PALEMBANG</strong> - Lantaran bekas penyakit kulit panu masih menempel di wajahnya, Tiwir (25), seorang pencopet yang kerap beraksi di dalam bus kota ini akhirnya dibekuk.<br /><br />Tersangka yang tercatat sebagai warga Tangga Buntung, Palembang ini ditangkap aparat Unit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polresta Palembang, Jumat 17 Juni 2016 usai melakukan aksinya terhadap korban Denin (40).<br /><br />Dimana aksi pelaku terhadap korban yang merupakan warga Jalan KH Wahid Hasyim Lorong Kapuk, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Kertapati dilakukan di atas bus kota jurusan Kertapati-KM 12.<br /><br />Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede menyebut, aksi tersangka bermula saat korban hendak berangkat kerja dengan naik bus kota tersebut.<br /><br />Melihat adanya korban, Tersangka Tiwir yang memang lebih dulu ada di dalam bus itu langsung mencari celah untuk mencopet korban. Setelah beberapa saat memperhatikan korban, kesempatan yang ditunggu tersangka akhirnya tiba.<br /><br />Dimana ketika bus melintas di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II, korban yang telah tiba ditujuannya pun langsung beranjak untuk turun dari bus.<br /><br />Kesempatan itulah rupanya digunakan oleh tersangka untuk mencopet dengan cara memepet dan mengambil handphone serta rokok yang berada di tas yang disandang korban.<br /><br />"Korban baru menyadari kerika turun dari bus. Korban yang mencurigai tersangka langsung melaporkan kejadian itu. Saat itu kita langsung menurunkan anggota untuk melakukan penyisiran terhadap pelaku di dalam bus kota itu, dengan ciri-ciri itu yang sebutkan korban," kata Maruly.<br /><br />Tak butuh waktu lama, tersangka yang masih berada di dalam bus itu langsung dibekuk petugas. Polisi sedikit terbantu membekuk pelaku karena korban menyebutkan salah satu ciri pelaku memiliki bekas panu di wajah.<br /><br />"Aksi pencopetan ini memang marak. Untuk itulah kita rutin menurunkan anggota untuk melakukan penyamaran di dalam bus kota," ujarnya.<br /><br />Dari hasil pemeriksaan, kata Maruly, ternyata tersangka merupakan resedivis kasus pencopetan. "Tersangka ini memang spesialis copet. Dia pernah ditangkap atas kasus copet juga," terangnya.<br /><br />Untuk itulah, dia menghimbau kepada masyarakat agar tidak membawa barang berharga dan mencolok saat berpergian.<br /><br />"Kalau pergi jangan menggunakan benda berharga yang menonjol agar tidak mengundang pelaku kejahatan," pungkasnya.</p>

PALEMBANG - Lantaran bekas penyakit kulit panu masih menempel di wajahnya, Tiwir (25), seorang pencopet yang kerap beraksi di dalam bu...

Galang Dana untuk Bu Eni, Netizen Sudah Kumpulkan Rp111 Juta

<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjotgV7FgwL3Ta0Bt_dFSDb9eJMZJRLieBBFuNUWmy_uMbAkl8OUxEiVLz5yIq_7IY8GjDvjI4cYFf06J4AwQNmHb9dXg-uNG8B7B6-ZcqL1ui6Vtklr63HjswbyU88Ok5bo98znT6cK4y_/s1600/enii.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjotgV7FgwL3Ta0Bt_dFSDb9eJMZJRLieBBFuNUWmy_uMbAkl8OUxEiVLz5yIq_7IY8GjDvjI4cYFf06J4AwQNmHb9dXg-uNG8B7B6-ZcqL1ui6Vtklr63HjswbyU88Ok5bo98znT6cK4y_/s640/enii.JPG" width="640" /></a></div> <div id="content"> <strong> </strong></div> <div id="content"> <strong> </strong></div> <div id="content"> <strong>JAKARTA</strong> - Penggalan dana yang dilakukan para netizen untuk Bu Eni penjual masakan Tegal yang barang dagangannya ludes dibawa Satpol PP Serang menghasilkan dana fantasitis. Para netizen telah mengumpulkan dana Rp111 juta lebih untuk Bu Eni. <br /><br />Adalah akun Twitter @dwikaputra yang mempelopori penggalangan dana untuk Bu Eni. Dwika Putra dalam akun Twitternya meng-update jumlah dana yang masuk pada Sabtu (11/6/2016) siang mencapai Rp111.529.115.30. <br /><br />Dalam kesempatan itu juga Dwika menulis, respons masyarakat untuk membantu Bu Eni sangat luar biasa. Sehingga dana yang telah terkumpul ini tak hanya diperuntukkan bagi Bu Eni saja. Uang tersebut juga akan dibagikan kepada para pedagang yang memiliki nasib serupa Bu Eni di Serang. <br /><br />Untuk diketahui Saeni perempuan berusia 53 tahun, pemilik warung tegal (warteg) di Jalan Cikepuh, Pasar Rau, Kota Serang, Banten ramai menjadi perbincangan di media sosial. Eni menangis melihat dagangannya diangkut petugas Satpol PP pada Rabu 8 Juni 2016 lalu. <br /><br />Akibat peristiwa tersebut, ibu dari empat orang anak ini sempat sakit setelah petugas Satpol PP Kota Serang melakukan razia rumah makan yang tetap beroperasi di siang hari pada Ramadhan.</div> <div id="content">  </div> <div id="content"> (<a href="http://www.beritaponorogo.net/2016/06/kisah-bu-eni-penjual-warteg-yang-heboh.html" target="_blank"><strong>Baca:Kisah Bu Eni, Penjual Warteg yang Heboh di Sosial Media</strong></a>)</div> </p>

    JAKARTA - Penggalan dana yang dilakukan para netizen untuk Bu Eni penjual masakan Tegal yang barang dagangannya ludes dibawa S...

Kisah Bu Eni, Penjual Warteg yang Heboh di Sosial Media

<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRg7nFCM3dIqpuBk4ftkT_yJtQ684ODz7iQ3-Ec_I5doWvY8J5gy2r-wSX9zb50h2N78k03NFvutM6wVPDpQr4DjgTnEPyKq1_Dwz5VoW0bSaeinmHmWdq4GODFrqmKYToIZylffyYU9ES/s1600/ssssssss.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRg7nFCM3dIqpuBk4ftkT_yJtQ684ODz7iQ3-Ec_I5doWvY8J5gy2r-wSX9zb50h2N78k03NFvutM6wVPDpQr4DjgTnEPyKq1_Dwz5VoW0bSaeinmHmWdq4GODFrqmKYToIZylffyYU9ES/s640/ssssssss.jpg" width="640" /></a></div> <br /> <br /> <div id="content"> <b>SERANG</b> - Saeni perempuan berusia 53 tahun, pemilik warung tegal (warteg) di Jalan Cikepuh, Pasar Rau, Kota Serang, Banten ramai menjadi perbincangan di media sosial. Eni menangis melihat dagangannya diangkut petugas Satpol PP pada Rabu 8 Juni 2016 lalu.  <br /> <br /> Akibat peristiwa tersebut, ibu dari empat orang anak ini sempat sakit setelah petugas Satpol PP Kota Serang melakukan razia rumah makan yang tetap beroperasi di siang hari pada Ramadhan.<br /> <br /> Eni asli Tegal ini sempat sehari tak berjualan, hanya bisa menangis di atas kasur kios warungnya, sekaligus menjadi tempat tinggalnya."Kemarin sempat sakit, karena kaget Satpol PP mengangkut dagangan. Saya mikirin, nangis enggak berhenti-berhenti, kata bapak (suami Eni) sudah jangan nangis ajah, nanti air matanya habis," kata Eni saat ditemui di warungnya. Sabtu (11/6/2016).<br /> <br /> Eni menceritakan, saat itu baru selesai masak untuk menjajakan dagangannya, Tapi, petugas Satpol PP datang menggerebek warungnya, tanpa memberikan surat teguran atau peringatan, petugas langsung membungkus seluruh masakannya yang akan dijual untuk dibawa.<br /> <br /> "Masak dari pukul 10.00 WIB,  selesai pukul 12.30 WIB. Warung juga pintunya ketutup rapat-rapat, jendela dikasih kain, menghormati yang lagi puasa," ujarnya.<br /> <br /> Peristiwa tesebut kini ramai diperbincangan oleh netizen yang kasihan melihat Saeni hanya bisa menangis dan meminta belas kasihan ketika dagangannya diangkut petugas Satpol PP. <br /> <br /> Akhirnya Para netizen langsung ramai membuat penggalangan dana untuk Saeni. Ide ini dipelopori akun Twitter @dwikaputra.</div> </p>

SERANG - Saeni perempuan berusia 53 tahun, pemilik warung tegal (warteg) di Jalan Cikepuh, Pasar Rau, Kota Serang, Banten ramai menj...

Hendak Antar Pulang Cewek, Pemuda Asal Ngrayun Ponorogo Ini Dikeroyok Sejumlah Pemuda

<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjIXKnelNFSvEjzIAjOhgN7Slmdt8qZyLsh-MhJKm8CMP5TSB-uuMpYehP0XN6FqVQWqgRxI2zRkV4spXKVeb_Ob4BVugSh5SHC-YFJrIqkEJoMukqrZkRua5IICZZlrKOAybaSjbmK4gj/s1600/VBN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjIXKnelNFSvEjzIAjOhgN7Slmdt8qZyLsh-MhJKm8CMP5TSB-uuMpYehP0XN6FqVQWqgRxI2zRkV4spXKVeb_Ob4BVugSh5SHC-YFJrIqkEJoMukqrZkRua5IICZZlrKOAybaSjbmK4gj/s640/VBN.jpg" width="640" /></a></div> <br /> <b>PONOROGO</b> - Edi Sugito (19), warga dukuh Konto, Desa Baosan Kidul, kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo tersungkur setelah dihajar oleh sekitar 10 orang tak dikenal, Senin dini hari (06/06/2016)<br /> <br /> Pengeroyokan terhadal Edi, berawal saat pemuda 19 tahun ini hendak mengantar Lilik pulang kerumah lantaran dia tak berani pulang usai melaksanakan latihan sebuah perguruan Pencak Silat di dukuh Kedung, Baosan kidul, Ngrayung <b><i>Ponorogo.</i></b> Sedangkan rumah Lilik sendiri berada di dukuh patuk.<br /> <br /> Saat berada ditengah jalan korban berhenti untuk menanti temanya Dika dan Lukman yang hendak ikut mengantar. Saat berhenti ini Edi ditanya oleh orang tak dikenal.<br /> <br /> "Dia bertanya mau kemana kamu? lalu saya jawab mau mengantar Lilik," terang Edi.<br /> <br /> Usai bertanya, orang tak dikenal tadi kemudian pergi meninggalkn Edi dan Lilik. Namun tak lana kemudian orang tadi kembali dengan bersama sepuluh orang  temannya.<br /> <br /> Dan tiba - tiba salah satu di antara sepuluh orang tersebut langsung menampar pipi kanan kiri Edi. Tak hanya itu, teman - temanya ikut memukul dan menendang pinggang kiri Edi hingga dia tersungkur. Di anggap itu penganiayaan, khirnya Edi melaporkan penganiayaan atas dirinya ke Polsek Ngrayun.<br /> <br /> Sementara itu, mendaoat laporan, jajaran Polsek setempat langsung melakukan pencarian terhadap pelaku penganiayaan terhadap Edi. Dan pada hari yang sama, sekitar pukul 11.00 WIB, Unit Reskrim polsek ngrayun berhasil meringkus tiga orang pelaku pengeroyokan terhadap Edi.<br /> <br /> Kasubag Humas Polres <b><i>Ponorogo </i></b>AKP Harijadi membenarkan kejadian pengeroyokan di Ngrayun tersebut. Saat ini pelaku tiga orang yang diduga sebagai dalang dari penganiayaan tersebur telah diamankan Polisi.<br /> <br /> "Tiga pelaku masing - masing, DID (23), PUR (25), dan WIS(16) telah kita amankan. Dugaan sementara kejadian ini dipicu karena beda perguruan," terangnya.<br /> <br /> Atas tindakan ketiga pelaku kekerasan terhdap orang secara bersama-sama ini, mereka dijerat dengan pasal 170 KUHP</p>

PONOROGO - Edi Sugito (19), warga dukuh Konto, Desa Baosan Kidul, kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo tersungkur setelah dihajar oleh...

PONOROGO, BULAN RAMADAN BUKANNYA NGAJI MALAH HOHOHIHEK

<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrK9eukL1XvjCYgDs8BPY-ws6vzWX7VPqGP5Tzo9LVLiPT11bPKoZkoVP4XvuXrvKR82zPmSEXPOVooZGtO2fF7IqNKKCL__5YA_H8K0taHhoxHbTQRukn1oljLBZ0lYv4GWI5hLDD49dR/s1600/zx.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="496" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrK9eukL1XvjCYgDs8BPY-ws6vzWX7VPqGP5Tzo9LVLiPT11bPKoZkoVP4XvuXrvKR82zPmSEXPOVooZGtO2fF7IqNKKCL__5YA_H8K0taHhoxHbTQRukn1oljLBZ0lYv4GWI5hLDD49dR/s640/zx.jpg" width="640" /></a></div> <br /> <br /> <b>PONOROGO</b> - Keterlaluan, lima orang bocah usia belasan tahun ini memang keterlaluan. Mereka yang seharusnya mengisi malam Bulan Ramadan dengan ngaji di Masjid, tetapi tiga pria dan dua perempuan ini malah digrebeg puluhan warga lantaran hendak berbuat mesum di tengah hutan kawasan waduk Bendo, kecamatan Sawo, <b><i>Ponorogo,</i></b> Selasa (07/06/2016).<br /> <br /> <br /> <div class="MsoNormal"> "Saat akan digrebek tadi, warga memergoki dua orang sedang berpelukan. Yang laki - laki memeluk salah seorang perempuan. Tapi masih memakai baju segin," ujar Kristanto salah seorang warga.<br /> <br /></div> <div class="MsoNormal"> Diketahui, 5 orang bocah yang masih seusia pelajar SMP sedang memasuki sebuah warung utara sungai bendo desa Ngindeng,<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>kecamatan Sawo<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>kabupaten Ponorogo saat malam-malam sekitar pukul 22.00 WIB.<br /> <br /> Warga yang curiga, akhirnya melakukan penggrebekan terhadap pemuda bau kencur tesebut. Saat digrebeg, diantara mereka ada yang sedang berciuman diduga hendak melakukan hubungan layaknya suami istri.</div> <div class="MsoNormal"> <br /> Setelah digrebeg, lima orang bocah ini diarak ramai-ramai oleh warga sekitar. </div> <div class="MsoNormal"> Beruntung, kelima bocah ini masih kecil, sehingga tidak sempat jadi sasaran amuk warga.<br /> <br /> Kelima bocah ini langsung diamankan ke Polsek Sawo diangkut mobil patroli dan diarak dengan sepeda motor sekitar 70 orang warga setempat.<br /> <br /></div> <div class="MsoNormal"> Dikonfermasi wartawan, Wakapolseki Sawo Iptu Sujono menjelaskan bahwa kelima anak seusia SMP ini sedang main saat malam gelap ditempat ada warung yang saat itu tutup.<br /> <br /> Lantaran lingkungan itu banyak anak muda mereka keluar dan curiga kok ada anak muda perempuan dengan laki laki masuk ke warung yang tutup itu.</div> <div class="MsoNormal"> <br /> Lantaran warga tak mau wilayahnya dijadikan ajang mesum, kemudian ramai - ramai mereka melakukan pengecekan di lokasi. Dan ternyata disitu ada dua anak perempuan dan tiga anak laki laki.</div> <div class="MsoNormal">  Mereka <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak berbuat apa- apa, cuma orang orang disekitar situ khawatir terjadi apa - apa karena disitu ada lima pemuda dan mereka semua masih SMP, apalagi dua diantaranya adalah wanita.”ujarnya.<br /> <br /></div> <div class="MsoNormal"> Data yang diperoleh <a href="http://www.crh.noaa.gov/nwsexit.php?url=http://www.beritaponorogo.net" target="_blank">beritaponorogo.net</a>, kelima pemuda tersebut adalah ANA umur 14 tahun, warga Jl.Kyai Mojo 56, kelurahan Kauman Ponorogo. Dia masih bersetatus sebagai<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>pelajar klas VIII<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>SMP 3 Ponorogo.<br /> <br /></div> <div class="MsoNormal"> Yang selanjutnya adalah FW umur 16 tahun, warga<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Jl. Jaenal Arifin 17kelurahan Kauman Ponorogo, pelajar smp IV Ponorogo klas IX.<br /> <br /></div> <div class="MsoNormal"> Yang ke tiga adalah KDC umur 17 tahun, warga Jl. Sentot Prawiro Dirjo 29, kelurahan Kauman Ponorogo, pelajar smp III Ponorogo, klas VIII. Keempat EW umur 17 tahun, warga Tajug Kecamatan Siman, bekerja di Salon Rikma di Surabaya.<br /> <br /></div> <div class="MsoNormal"> Dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang kelima adalah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>IA umur 15 tahun, warga desa Tajug kecamatan Siman, pelajar<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>kelas VIII SMP Ponorogo.<br /> <br /></div> Kelima bocah ini diamankan di Mapolsek Sawo untuk dilakukan pemeriksaan. Karena mereka dibawah umur, petugas akhirnya memanggil orang tua mereka<br />   </p>

PONOROGO - Keterlaluan, lima orang bocah usia belasan tahun ini memang keterlaluan. Mereka yang seharusnya mengisi malam Bulan Ramadan ...

Maling di Slahung Ponorogo Ketangkap Basah dan Digrebeg Massa

<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCQf6HiyDx-Q-0LDSOIYlO4m7J0CXVxAN4FA9VIXHI_ZNlItPhyphenhyphennzGGXevBnHte_2ZX9VMmBD395BsRAZynnYOIK_CSQ-nwfUbZwYtrUpaB-feFl43dXoLEAj3uRZDCjhc_9oKKPKmISpF/s1600/IMG_20160611_205330.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="530" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCQf6HiyDx-Q-0LDSOIYlO4m7J0CXVxAN4FA9VIXHI_ZNlItPhyphenhyphennzGGXevBnHte_2ZX9VMmBD395BsRAZynnYOIK_CSQ-nwfUbZwYtrUpaB-feFl43dXoLEAj3uRZDCjhc_9oKKPKmISpF/s640/IMG_20160611_205330.jpg" width="640" /></a></div> <br /> <b>PONOROGO</b> - Memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran Idul Fitri, kebutuhan memang meningkat. Namun kadang tak diimbangi dengan pemasukan.<br /> <br /> Hal ini yang menyebabkan orang melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhanya. Apalagi jika iman dan ketakwaan kita kurang. Pasti syaitan akan membujuk kita untuk melakukan perbuatan yang melanggar agama dan hukum.<br /> <br /> Seperti yang dilakukan Keting,  warga Bandungan, Slahung Ponorogo ini, karena diduga kurangnya pendidikan agama, bicah belasan tahun ini nekat nyolong dirumah tetangganya Supratman, warga Lor beji RT: 03, RW:  01 dusun Bandungan, kecamatan Slahung, Jumat (10/06/3016)<br /> <br /> Informasi yang berhasil dihimpun kotareyognews.net, sekitar pukul 23.30 WIB, pelaku mulai melancarkan aksinya, diam-diam dia menyelinap masuk kerumah Supratman.<br /> <br /> Dia ingin mengambil beberapa barang berharga dirumah Supratman yang dikenal warga sebagai Pak Mandor itu.<br /> <br /> Namun apes, belum sempat melancarkan aksinya,  tersangka keburu ketahuan oleh pemilik rumah. Dia kepergok Bu Supratman dan diteriaki maling oleh sang pemilik rumah.<br /> <br /> Mengetahui aksinya ketahuan, Keting mencoba memecah kaca disamping pintu belakang rumah Supratman.<br /> <br /> Namun aksi itu di cegah oleh pak Soepratman. Akhirnya pelaku mendobrak pinti belakang dan melarikan diri.<br /> <br /> Tapi pemilik rumah tak tinggal diam, dia berteriak  "maliiing.. Maliiingg....!".  Mendengar ada teriakan malin, pemuda lingkungan setempat cepat tanggap, dan langsung keluar rumah guna melakukan pengejaran terhadap pelaku.<br /> <br /> Beberapa warga mengetahui siapa oknum pencuri tersebut. Tak berfikir panjang, pemuda dan warga akhirnya menyergap pelaku dirumahnya.<br /> <br /> Dia diseret keluar runah dan di amankan oleh warga. Tah berhenti sampai disitu, pelaku akhirnya diserahkan ke pihak polsek slahung untuk ditindak lanjuti.<br /> <br /> " Warga sekitar sudah geram dengan ulah Keting ini, dia sudah merugikan banyak orang, karena telah berkali - kali melakukan aksi serupa kepada warga lainya," ujar warga setempat, Trianggono.<br /> <br /> Lebih lanjut dia mengatakan bahwa ulah pelaku tersebut sudah cukup lama. Namun warga sekitar tak punya cukup bukti untuk menangkap si pelaku yang masih dibawah umur tersebut.<br /> <br /> "Tadi pelaku kerangkap basah, dan  sudah ada bukti dan saksi mata yg jelas maka tersangka sudah bisa diringkus," imbuhnya<br /> baca juga <br /> <h2 class="post-title entry-title" itemprop="name"> <span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: medium;"><i><a href="http://www.crh.noaa.gov/nwsexit.php?url=http://www.beritaponorogo.net" target="_blank">BERITA PONOROG0 </a></i></span></span></h2> </p>

PONOROGO  - Memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran Idul Fitri, kebutuhan memang meningkat. Namun kadang tak diimbangi dengan pem...

Ponorogo, 4 Pelajar SMP Tertangkap Warga

<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz7IbOpyZmq5UWplea8KBnKJMOg8_2RVFXA7_Mpm4ASgdFFd2hTtf6RR-XEV6gSDgimEYXmkY3S7TcO7Q18RaF7JFJGhAuEBmUBpDJEZgoDnGhl8ZRd_Nplig9uzjtH3Rf6p_t5NShySAK/s1600/zx.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz7IbOpyZmq5UWplea8KBnKJMOg8_2RVFXA7_Mpm4ASgdFFd2hTtf6RR-XEV6gSDgimEYXmkY3S7TcO7Q18RaF7JFJGhAuEBmUBpDJEZgoDnGhl8ZRd_Nplig9uzjtH3Rf6p_t5NShySAK/s640/zx.jpg" width="640" /></a></span></span></div> <br /> <span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><b>PONOROGO</b></i></span> - Puluhan  warga menggerebek lima remaja yang diduga menggelar pesta seks di kawasan proyek pembangunan waduk di Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (8/6/2016) dini hari.<br /> <br /> Ironisnya, dari lima pelaku yang diamankan warga dengan kondisi setengah bugil itu empat diantaranya masih berstatus pelajar SMP.<br /> <br /> Kini para remaja  yang terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan itu tengah diperiksa intensif di Mapolsek Sawo, Ponorogo. Warga yang penasaran pun terus berdatangan ke kantor polisi untuk melihat para remaja tersebut.<br /> <br /> pengakuan warga,  sebelumnya pada Selasa 7 Juni 2016 sekitar  pukul 22.00 WIB ada dua perempuan dan tiga laki-laki mengendarai sepeda motor ke kawasan proyek dan berhenti di sebuah warung yang sudah tutup.<br /> <br /> Warga curiga karena kawasan tersebut sepi dan jauh dari pemukiman. Kemudian warga mengintai para pelaku yang diduga hendak melakukan pesta seks. <br /> <br /> "Benar saja saat digerebek mereka sedang berpelukan dan berciuman," ujar warga yang enggan disebutkan namanya tersebut.<br /> <br /> Dua perempuan yang merupakan warga Desa Tajug, Kecamatan Siman tersebut yakni EW ( 17), pekerja salon dan IA (15) siswi kelas 2 SMP. <br /> <br /> Sedangkan tiga remaja pria yang kesemuanya masih SMP yakni AN (14), FW (16) dan KD (15). Parahnya, salah satu diantaranya masih memakai seragam sekolah saat digerebek.<br /> <br /> Namun sayang, dengan alasan masih di bawah umur, polisi melarang pengambilan gambar para pelaku.  <br /> <br /> Polisi juga tidak melakukan penyidikan kasus ini. "Para pelaku  masih di bawah umur. Kita data dan diberi pembinaan serta dipanggil orangtuanya masing-masing," ujar Wakapolsek Sawo, Iptu Sujono.</p>

PONOROGO - Puluhan  warga menggerebek lima remaja yang diduga menggelar pesta seks di kawasan proyek pembangunan waduk di Ponorogo, Ja...

Pemerintah Lakukan Upaya Hukum Atas Vonis Mati TKW Asal Ponorogo

<p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUZ1ELrs2RXc1lGRF7oroBpj7DjIOizSqp3rhS9S88hcZQJv9Z6jkBqqV6PthJ9m3oBiFURpamFGMurg__MfvBO3BhdH12FG411RUZXfBxWtQFEY1Ig6rH5PzguYun935ey17m2NNf-jXF/s1600/tkw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUZ1ELrs2RXc1lGRF7oroBpj7DjIOizSqp3rhS9S88hcZQJv9Z6jkBqqV6PthJ9m3oBiFURpamFGMurg__MfvBO3BhdH12FG411RUZXfBxWtQFEY1Ig6rH5PzguYun935ey17m2NNf-jXF/s400/tkw.jpg" width="400" /></a></div> <br /> <div style="text-align: left;"> <span class="rating-title" itemprop="itemreviewed">Pemerintah Lakukan Upaya Hukum Atas Vonis Mati TKW Asal Ponorogo</span><span class="rating-date"><time datetime="Juni 1, 2016" itemprop="dtreviewed">Rabu, Juni 1st, 2016</time>.</span><span class="rating-summery" itemprop="summary"> </span></div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> <span class="rating-summery" itemprop="summary">Pemerintah Lakukan Upaya Hukum Atas Vonis Mati TKW Asal Ponorogo</span><span class="rating-desc" itemprop="description">TerasJatim.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia memastikan tetap memberi pendampingan hukum terhadap WNI, Rita Krisdianti yang terancam hukuman gantung di Malaysia. </span></div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> <span class="rating-desc" itemprop="description">Selain itu pemerintah juga mendorong pihak pengacara Rita di malaysia untuk mencari bukti baru sebagai syarat untuk mengajukan upaya hukum banding. Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Retno  Marsud.</span></div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> <span class="rating-desc" itemprop="description">Sebelumnya kami sudah memberikan pernyataan </span>Jakarta – Pemerintah Indonesia memastikan tetap memberi pendampingan hukum terhadap WNI, Rita Krisdianti yang terancam hukuman gantung di Malaysia.</div> <div style="text-align: left;"> <br /></div> Selain itu pemerintah juga mendorong pihak pengacara Rita di malaysia untuk mencari bukti baru sebagai syarat untuk mengajukan upaya hukum banding. Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Retno  Marsud.<br /> <br /> “Sebelumnya kami sudah memberikan pernyataan bahwa pendampingan hukum selalu akan dilakukan dan kita juga akan melakukan banding,” ujar Retno, kemarin.<br /> <br /> Terkait dengan upaya pendampingan hukum dan pengajuan banding tersebut, Menlu menegaskan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan perwakilan Indonesia di Penang, Malaysia. Meski begitu, Retno memastikan akan tetap menghormati hukum yang berlaku di Malaysia.<br /> <br /> baca juga:<br /> <h2 class="post-title entry-title" itemprop="name"> <a href="http://www.beritaponorogo.net/2016/05/tkw-rita-divonis-mati-di-malaysia.html"><i><span style="font-size: large;">TKW Rita Divonis Mati di Malaysia, BNP2TKI: Kita Bantu Maksimal</span></i> </a></h2> <br /> “Kewajiban pemerintah adalah melakukan pendampingan hukum untuk memastikan bahwa hak-hak hukum dari warga negara kita bisa dipenuhi,” tambahnya.<br /> <br /> Sebelumnya, seperti diberitakan TerasJatim.com, Hakim Pengadilan Malaysia di Penang memutus vonis hukuman mati terhadap warga negara Indonesia, Rita Krisdianti, pada Senin 30 Mei 2016. Rita divonis bersalah lantaran membawa narkotika jenis sabu seberat 4 kilogram.<br /> <br /> Terpisah, Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mendesak pemerintah Indonesia untuk membebaskan Rita Krisdianti. Meski Rita divonis bersalah atas dugaan menyelundupkan narkoba jenis sabu, Anis menilai Rita menjadi korban perdagangan manusia.<br /> <br /> Kasus yang menimpa Rita dinilainya mirip seperti yang dialami terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso. Mary Jane sendiri lolos dari eksekusi mati tahap dua setelah ada permintaan Pemerintah Filipina yang meminta Pemerintah Indonesia menunda pelaksanaan eksekusi mati terhadap Mary Jane.<br /> <br /> Rita sejatinya adalah seorang TKI yang diberangkatkan ke Hong Kong pada Januari 2013. Namun, tujuh bulan kemudian, Rita memutuskan pulang ke Jawa Timur karena tidak ada kejelasan mengenai pekerjaannya.<br /> <br /> Rita kemudian ditawari bisnis kain dan pakaian oleh seorang teman berinisial ES di Makau. Rita kemudian diberi tiket dengan singgah ke New Delhi, India, dan Penang, Malaysia. Di New Delhi, Rita dititipi sebuah koper oleh seseorang tanpa boleh membukanya. Orang tersebut menyebut isi koper itu adalah pakaian yang akan dijual Rita di kampung halaman.<br /> <br /> Akan tetapi, ketika Rita sampai di Bandara Penang, 10 Juli 2013 lalu, Kepolisian Malaysia menangkapnya. Mereka menemukan narkoba jenis sabut seberat empat kilogram di koper yang dibawa Rita. Atas dugaan menyelundupkan narkoba itu, Rita divonis hukuman Gantung oleh Pengadilan Penang, Malaysia.<br /> <br /> <h2 class="post-title entry-title" itemprop="name"> <span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: large;"><i><a href="http://www.crh.noaa.gov/nwsexit.php?url=http://www.beritaponorogo.net" target="_blank">BERITA PONOROG0 </a></i></span></span></h2> <br /> </p>

Pemerintah Lakukan Upaya Hukum Atas Vonis Mati TKW Asal Ponorogo Rabu, Juni 1st, 2016 .   Pemerintah Lakukan Upaya Hukum Atas Vonis ...