Poini (75) warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar
sekarat setelah celurit Tomani (61) tetangga yang juga kerabatnya
mencabiknya bertubi tubi. (Ilustrasi)
BLITAR - Poini (75) warga Desa Jaten, Kecamatan
Wonodadi, Kabupaten Blitar sekarat setelah celurit Tomani (61) tetangga
yang juga kerabatnya mencabiknya bertubi tubi. Tomani naik pitam tak
terkendali setelah nenek Poini kukuh tidak bersedia menukar tanah
miliknya.
“Pelaku langsung kita amankan,“ ujar Kasubag Humas Polres Kota Blitar AKP Muhammad Lessy kepada wartawan.
Persoalan tanah ini sudah berlangsung cukup lama. Tomani yang memiliki tanah yang terletak lebih dalam berharap Poini bersedia membarternya dengan tanah di pinggir jalan.
Tomani sudah mengungkapkan keinginanya sejak 20 tahun lalu. Yakni sejak terjadi transaksi jual beli dimana Tomani mendapatkan tanah yang tidak diharapkanya.
Setiap menyampaikan keinginan, Tomani selalu menyelipi ancaman akan menghabisi Poini jika yang bersangkutan tidak bersedia.
Kenyataanya setiap ditanya Poini selalu menjawab tegas menolak.
“Pelaku langsung kita amankan,“ ujar Kasubag Humas Polres Kota Blitar AKP Muhammad Lessy kepada wartawan.
Persoalan tanah ini sudah berlangsung cukup lama. Tomani yang memiliki tanah yang terletak lebih dalam berharap Poini bersedia membarternya dengan tanah di pinggir jalan.
Tomani sudah mengungkapkan keinginanya sejak 20 tahun lalu. Yakni sejak terjadi transaksi jual beli dimana Tomani mendapatkan tanah yang tidak diharapkanya.
Setiap menyampaikan keinginan, Tomani selalu menyelipi ancaman akan menghabisi Poini jika yang bersangkutan tidak bersedia.
Kenyataanya setiap ditanya Poini selalu menjawab tegas menolak.
“Oleh keluarga
korban ancaman itu dikira hanya basa basi orang jengkel saja. Karenanya
diabaikan begitu saja, “terang Lessy. Peristiwa terjadi pada pagi hari
saat korban tengah menyapu halaman rumahnya.
Pelaku dengan mengendarai sepeda datang menghampiri. Tanpa basa basi, dia langsung membacokkan celuritnya berulang ulang hingga Poini roboh bersimbah darah. Teriakan keluarga dan warga yang datang membuat pelaku tak berkutik.
Korban dalam kondisi kritis belum sadarkan diri. Dia mengalami luka bacok di sekujur tubuh. Bahkan dua jarinya terpaksa diamputasi. “Saat ini yang bersangkutan (pelaku) masih kita periksa,,
Pelaku dengan mengendarai sepeda datang menghampiri. Tanpa basa basi, dia langsung membacokkan celuritnya berulang ulang hingga Poini roboh bersimbah darah. Teriakan keluarga dan warga yang datang membuat pelaku tak berkutik.
Korban dalam kondisi kritis belum sadarkan diri. Dia mengalami luka bacok di sekujur tubuh. Bahkan dua jarinya terpaksa diamputasi. “Saat ini yang bersangkutan (pelaku) masih kita periksa,,
